Perkembangan Budaya di Indonesia Pada Masa Orde Baru
Perkembangan Budaya Pada Masa Orde Baru |
Pada masa Orde Baru muncul istilah Angkatan 66 dalam dunia kesastraan Indonesia. Kelahiran Angkatan 66 dikarenakan adanya kemelut dalam segala bidang kehidupan akibat G 30 S/PKI.Penamaan Angkatan 66 Pertama kali diangkat oleh H.B Jassin dalam artikelnya, "Angkatan 66 Bangkitnya Satu Generasi" yang dimuat dalam majalah Horison. Pengarang dan sastrawan periode ini memiliki cita-cita memurnikan kembali Pancasila. Semangat pembaruan sangat menonjol pada angkatan ini. Sastrawan Angkatan 66 Sebagai Berikut.
a. Taufiq Ismail karyanya Sebuah Jaket Berlumur Darah, Harmoni, Karangan Bunga, Serta Tirani
dan Benteng.
b. Goenawan Muhammad Karyanya Senja pun jadi kecil, Kota pun Jadi Putih.
c. Saini K.m karyanya Nyanyian Tanah Air (1968).
d. Sapardi Djoko Damono Karnyanya Duka Mu Abadi (1969).
e. Toeti Heraty Noerhadi karyanya Sajak-sajak 33 dan Seserpih Pinang Sekapur Sirih.
Pada tahun 1991 diselenggarakan kongres kebudayaan. Kongres kebudayaan ini diadakan di TMII, Jakarta. Dalam kongres tersebut terdapat lima subtema pembahasan sebagai berikut.
a. "Warisan Budaya : Penyaringan dan Pengembangan".
b. "Kebudayaan Nasional : Kini dan Nanti".
c. "Daya Cipta dan Perkembangan Kebudayaan".
d. "Kebudayaan dan Sektor-sektor Kehidupan Masyarakat".
e. "Kebudayaan Nasional dan Dunia".
Kongres kebudayaan ini memperoleh tanggapan pers yang luar biasa dari semua jenis penerbitan. Pencetus gagasan dan inisiatif penyelenggaraan kongres disambut sebagai ide dan langkah hebat.
Pengembangan budaya dan seni pada masa Orde Baru diarahkan kepada usaha-usaha memperkuat kepribadian sosial, kebanggan, dan kesatuan nasional. Oleh karena itu, dilakukan peningkatan pembinaan dan pengembangan seni secara luas melalui sekolah, kursus seni, organisasi seni, dan wah-wadah kegiatan seni lainnya dalam masyarakat. Selatin itu, dilakukan usaha pengalaman seni yang bertujuan menjamin menerukannya warisan budaya dan seni. Usaha tersebut mencakup inventarisasi, dokumentasi, dan penelitian warisan budaya nasional, pembinaan, serta pemeliharaan peninggalan-peninggalan purbakala
Referensi : Buku IPS Kelas 9 Terbitan Intan Pariwara
Comments
Post a Comment